Carica Botol

Carica Botol
Carica Botol
Kode Produk: carica
Ketersediaan: 1000
Harga: Rp. 15.000,00
Tanpa Pajak: Rp. 15.000,00
Jml:     - ATAU -   Tambah ke Wish List
Bandingkan
Produk ini memiliki jumlah minimum 6

Selama ini Khasiat buah Carica yang diketahui umum adalah kemampuannya membantu memperlancar pencernaan. Ternyata selain itu Carica juga memiliki khasiat lain. Beberapa diantaranya Carica banyak mengandung enzim papain, yaitu enzim yang berfungsi mempercepat proses pencernaan protein.
Enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri, itulah kenapa meskipun kandungan protein dalam buah Carica tidak terlalu tinggi (4-6 gr) namun hampir seluruhnya dapat diserap oleh tubuh dan sangat berpengaruh pada produksi hormon manusia.
Bahkan penelitian baru-baru ini menunjukkan kandungan Arginin pada Carica dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara. Kandungan Papain dalam buah Carica juga memiliki sifat Antiseptik dan membantu mencegah perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam usus. Membantu menormalkan pH usus sehingga keadaan flora ususpun menjadi normal. Kandungan vitamin C buah Carica lebih tinggi dari kandungan vitamin C pada jeruk. Carica juga memiliki kandungan vitamin A yang lebih tinggi daripada wortel. Selain itu Carica juga kaya dengan vitamin B kompleks dan vitamin E yang tentunya baik untuk kesehatan

Tags: carica, botol, syrup

Rabu, 21 April 2010

teknik budidaya jamur merang

Budidaya Jamur Merang
(Volvariella volvaceae)
By OTHEN KOCLACK
Jamur Merang.jpg
JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam. Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17, dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.
 
  I.        Pembuatan Kumbung
A.   Penentuan Lokasi : Denah Kumbung.jpg
1.    Sumber jerami 2.    Sumber air 3.    Jalan
B.   Persyaratan Kumbung :
  • Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
  • Dinding luar menggunakan sterofoam.
  • Kumbung lebih baik ditempat


                                                                  Gambar 1. Sketsa Kumbung Jamur Merang
 
C.    Perbedaan kumbung :
  •  Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping. Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak ditengah.
  • Kumbung atas datar    : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung. Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak

    Foto Kumbung.jpg

     


Gambar 2. Foto Kumbung Jamur Merang II.         Media
1.    Jerami 2.    Kapur CaCO3 3.    Dedak 4.    Limbah kapas
a)   Jerami mengandung :
  • Lignin
  • Selulosa
  • Silicca
b)   Alternatif jerami   :
  • Alang-alang
  • Eceng gondok
  • Batang jagung
  • Kelaras pisang
c)    Alternatif limbah kapas :
  • Hampas sagu
  • Hampas tahu
  • Hampas tempe
  • Hampas kapuk 
III.        Pembuatan Kompos
1.    Lapisan atas               : kompos kapas 2.    Lapisan bawah           : kompos jerami 
IV.       Memasukkan Kompos
1.    ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak. 2.    Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan. 3.    Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam. 4.    Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C. 
V.       Pasteurisasi / Steam
1.    Lantai kumbung dibersihkan. 2.    Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam pasteurisasi. 3.    Semua ruang tertutup. 4.    Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung. 5.    Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan selama 4-5 jam 6.    Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.
Catatan :   - bila penyeteaman tidak matang, maka jendela harus dibuka agar amoniak keluar.                  - bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja. Alat Pasteurisasi Jamur.jpg Peralalatan Pasteurisasi  
VI.        Penanaman Bibit
1.    pH diusahakan mencapai 7 / netral. 2.    Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi bibit. 3.    Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2) 4.    Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur. 5.    Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam. 6.    Bisa juga dibuat bantalan di tiang danditanami bibit. 7.    Hari I      : penanaman dilakukan sore hari. 8.    Hari II      : pertumbuhan miselium diperhatikan. 9.    Hari III     : -  Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.                        -  Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke 4.                        -  Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00 10. Hari IV     : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15. 11. Hari V     : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam. 12. Hari VI     : jendela di buka 30 °. 13. Hari VII    : jendela di buka 45°. 14. Hari VIII   : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar. 15. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.  
Penebaran Bibit Jamur.jpg Penebaran Bibit Jamur
 
 
VII.        Pemeliharaan Media
1.    Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. 
  • untuk mengubah masa vegetatif menjadi masa generatif. Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
2.    Temperatur ruangan 34-36°C. 3.    Temperatur media 34- 38°C. 4.    Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,        tumbuh  antara hari ke V – VIII.
Jamur 7 hari.jpg  Jamur berumur 7 hari setelah tanam
VIII.       Panen
1.   Ciri jamur siap tanam :
  • Bila masih ada tonjolan    , panen dilakukan keesokan harinya.
  • Bila bulat sudah merata    , jamur siap panen.
2.   Cara panen jamur :
  • Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang telah disterilkan.
  • Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
  • Media tidak boleh terangkat.
3.  Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
  • Pasteurisasi tidak matang
  • Dedak tidak matang
4.  Penyebab jamur pecah :
  • Suhu terlalu tinggi
  • Terlambat waktu panen.
(sumber BBPP lembang)

Tidak ada komentar: